Apa Itu USB Type-C, Kelebihan dan Hal lain yang Perlu Anda Tahu

Mengenal apa itu USB Type-C, Teknologi yang dapat menghubungkan perangkat elektronik seperti Komputer Desktop, Laptop/MacBook, Komputer Tablet, Smartphone dan perangkat elektronik lainnya.
Jika anda memiliki perangkat elektronik dan ingin menghubungkannya dengan perangkat elektronik lainnya, kemungkinan besar anda akan menggunakan teknologi USB. Dari komputer Desktop ke Smartphone, USB Flash Drive ke Laptop, USB merupakan standar untuk menghubungkan sesama perangkat elektronik.
MacBook terbaru Apple menggunakan Port tunggal USB Type-C yang mana tidak hanya berfungsi agar bisa terhubung ke semua perangkat, tetapi juga untuk memberi Power (Daya). Diawal tahun 2016, HTC 10 dan LG G5 telah memasukkan USB Type-C ke dalam desainnya dan kemudian diikut beberapa Vendor Smartphone lainnya.
Lalu apa itu USB Type-C dan apa yang membuatnya lebih baik dari pendahulunya ? mari kita lihat lebih dekat.
Universal Serial Bus (USB)
USB memiliki banyak versi, dan umumnya versi USB mengacu pada kecepatan dan fungsionalitas dari kabel USB, sedangkan USB Type (tipe USB) mengacu pada bentuk fisik dan pemasangan kabel dari port dan soket.
Sebelum membahas apa itu USB Type-C, saya akan terlebih dahulu membahas pendahulunya, yaitu USB Type-A dan USB Type-B agar anda lebih mudah memahami tipe USB.
USB Type-A

USB Type-A yang juga dikenal sebagai USB Standard-A adalah konektor USB klasik yang telah kita kenal selama ini. Konektor dengan bentuk persegi panjang tebal ini merupakan desain asli dan merupakan konektor standar yang digunakan pada banyak perangkat.
Pada kabel USB, konektor Type-A, yang juga dikenal sebagai konektor A-male, merupakan bagian yang masuk ke host, seperti Komputer. Sedangkan pada host, Port (colokan) USB tempat A-male dimasukkan disebut port A-female. port Type-A banyak digunakan/dipasang pada perangkat Host, termasuk komputer desktop, laptop, game konsol, media player dan sebagainya.
Versi USB yang berbeda termasuk USB 1.1, USB 2.0 dan USB 3.0 memiliki desain yang sama dengan USB Type-A. Yang berarti Konektor Type-A selalu kompatibel dengan Port Type-A meskipun jika perangkat dan host menggunakan versi USB yang berbeda. Sebagai contoh, sebuah Hardisk eksternal USB 3.0 juga berfungsi bilang menggunakan port USB 2.0, dan begitu pula sebaliknya.
Demikian pula dengan perangkat elektronik kecil seperti mouse, keyboard atau network adapter yang memiliki kabel USB selalu menggunakan konektor Type-A. Hal ini juga berlaku untuk gadget tanpa kabel, seperti flash drive dan bluetooth.
Konektor dan Port USB 3.0 memiliki lebih banyak pin dari USB 2.0. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kecepatan dan daya output yang lebih tinggi. Namun pin-pin ini diatur agar tidak mengganggu kecocokan dengan USB versi lama secara fisik.
Ada juga beberapa variasi tipe-A termasuk Mini Type-A dan Micro Tipe-A, namun tidak pernah diadopsi secara luas karena memiliki tipe soket USB yang berbeda pada kebanyakan perangkat host. Sekarang variasi Type-A ini sudah ditinggalkan.
Tidak selalu terjadi bahwa apa pun yang Anda colokkan akan berfungsi dengan baik, karena standar baru USB juga mengantarkan lebih banyak power, yang mungkin diperlukan oleh perangkat yang Anda colokkan, namun sebagian besar berfungsi dengan baik.
USB Type-B

Biasanya, konektor Type-B adalah ujung lain dari kabel USB standar yang dihubungkan/dicolokkan ke perangkat peripheral (seperti printer, telepon, atau hardisk eksternal). Hal ini juga dikenal sebagai Type B-male. Pada perangkat periferal, Port USB disebut sebagai Type B-female.
Karena perangkat peripheral bervariasi dalam bentuk dan ukuran, Konektor Type-B dan Port-nya masing-masing juga memiliki berbagai macam desain. Sampai saat ini, sudah ada lima desain yang populer untuk port dan konektor USB Type-B. Dan karena ujung kabel USB Type-A masih sama, ujung Type-B digunakan untuk menentukan nama kabel itu sendiri.
Jenis-jenis USB Type-B:
- Standar asli (Standard-B): desain ini pertama kali dibuat untuk USB 1.1 dan juga digunakan pada USB 2.0. Standard-B sebagian besar digunakan untuk menghubungkan perangkat peripheral besar, seperti printer atau scanner ke komputer.
- Mini-USB (atau Mini-B USB): Bentuk lebih kecil, Port Mini-USB Type-B bisa ditemukan dalam perangkat portable yang lebih tua, seperti kamera digital, smartphone, dan drive portabel yang lebih tua. Sekarang desain ini hampir ditinggalkan.
- Micro-USB (atau Micro-B USB): Sedikit lebih kecil dari Mini-USB, Port Micro-USB Type-B saat ini tengah digantikan oleh USB Type-C, seperti pada port/colokan pengisian Daya dan Data untuk smartphone terbaru dan tablet.
- Micro-USB 3.0 (atau Micro-B USB 3.0): Micro-USB 3.0 merupakan desain terluas dan sebagian besar digunakan untuk Drive portable USB 3.0. Biasanya, ujung kabel Type-A berwarna biru.
- Standar-B USB 3.0: Desain ini sangat mirip dengan standar-B, namun dirancang untuk menangani kecepatan USB 3.0. Biasanya, kedua ujung kabel berwarna biru.
Sebenarnya masi ada jenis lain, namun kurang populer, seperti port dan konektor USB 3.0 Powered-B. Desain ini memiliki dua pin tambahan untuk memberikan daya tambahan untuk perangkat peripheral. Selain itu, ada port Micro Tipe-AB yang terbilang langka, memungkinkan perangkat berfungsi, baik sebagai host atau perangkat peripheral.
USB Eksklusif
Tidak semua perangkat menggunakan kabel USB standar yang disebutkan di atas. Sebaliknya, beberapa diantaranya menggunakan desain eksklusif di bagian port dan konektor Type-B.
Contoh yang paling dikenal dari perangkat ini adalah iPhone dan iPad, dimana ada 30 pin atau konektor lightning yang ditempatkan diujung Type-B. Sedangkan ujung Type-A masih menggunakan ukuran standar.

Versi USB
Hal terakhir yang perlu anda ketahui sebelum kita membahas apa itu USB Type-C adalah versi USB. Saya akan mulai dari versi yang paling awal.
USB 1.1: Dirilis pada bulan Agustus 1998, ini merupakan versi USB pertama yang diadopsi secara luas (secara teknis, versi pertama adalah 1.0 namun tidak berhasil masuk ke pasar). Versi ini memiliki kecepatan maksimal 12 Mbps (meskipun dalam banyak kasus hanya mencapai 1.2 Mbps). Versi ini sudah hampir tidak digunakan lagi.
USB 2.0: Dirilis pada bulan April 2000, versi ini memiliki kecepatan maksimal 480 Mbps dalam mode Hi-Speed, atau 12 Mbps dalam mode Full-Speed. Saat ini memiliki kekuatan output maksimal 5V, 1.8A dan kompatibel dengan USB 1.1.
USB 3.0: Dirilis pada bulan November 2008, USB 3.0 memiliki kecepatan maksimal 5 Gbps dalam mode SuperSpeed. Port USB 3.0 (dan konektor) biasanya berwarna biru. USB 3.0 kompatibel dengan USB 2.0 dan port yang dapat mengalirkan daya hingga 5V, 1.8A. versi ini juga kadang-kadang disebut sebagai USB 3.1 Gen 1.
USB 3.1 (kadang-kadang disebut sebagai USB 3.1 Gen 2): Dirilis pada 26 Juli 2013, USB 3.1 dua kali lipat lebih cepat dari USB 3.0, yaitu 10 Gbps (sekarang disebut SuperSpeed+ atau SuperSpeed USB 10 Gbps). USB 3.1 kompatibel dengan USB 3.0 dan USB 2.0.
USB 3.1 memiliki tiga profil daya (menurut USB Power Delivery Specification) dan memungkinkan perangkat yang lebih besar untuk menarik daya dari sebuah host: hingga 2A di 5V (untuk konsumsi daya hingga 10W), dan opsional sampai 5A baik di 12V (60W) atau 20V (100W).
Produk pertama USB 3.1 diperkirakan akan tersedia pada akhir tahun 2016, dan sebagian besar akan menggunakan desain USB Type-C.
Apa Itu USB Type-C (USB-C) dan Kelebihan Menggunakan Teknologi Terbaru Tipe USB ini

Akhirnya kita masuk ke pembahasan utama yaitu apa itu USB Type-C dan kelebihannya.
USB Type-C adalah spesifikasi USB untuk konektor reversibel-plug 24-pin kecil untuk perangkat USB dan kabel USB.
Secara fisik, Port dan Konektor USB Type-C memiliki ukuran yang sama dengan USB Micro-B yang telah disebutkan di atas. Port Type-C hanya berukuran 8.4 mm dan 2.6 mm. Yang berarti cukup kecil untuk digunakan bahkan untuk perangkat elektronik terkecil.
Dengan USB Type-C yang kedua ujung kabel USB-nya sama, memungkinkan untuk digunakan secara bolak-balik. Anda juga tidak perlu khawatir bila posisisnya terbalik saat menyambungkannya karena berfungsi dua arah.
Sejak tahun 2015, USB Type-C telah banyak disesuaikan dan digunakan di banyak ponsel dan tablet. Banyak perangkat penyimpanan baru juga menggunakan port USB Type-C dibandingkan dengan port USB Type-B. Hampir semua perangkat yang mendukung USB 3.1 menggunakan Port USB Type-C.
USB 3.1 memiliki kecepatan maksimal 10 Gbps dan dapat mengantarkan output daya hingga 20V (100W) dan 5A. Ketika Anda mempertimbangkan kebanyakan laptop 15 inci yang hanya membutuhkan daya sekitar 60W, ini berarti di masa depan laptop akan di-charge sama seperti men-charge telepon saat ini, melalui port USB kecilnya. Saat ini, MacBook terbaru Apple telah menggunakan port USB Type-C sebagai port power.
USB Type-C juga memungkinkan untuk daya dua arah, sehingga selain untuk charge device peripheral, jika memungkinkan, device peripheral juga bisa digunakan untuk men-charge device host. Dengan kata lain, Anda dapat melakukan apa pun dengan power adaptor dan kabel USB. USB Type-C secara signifikan juga akan mengurangi jumlah kabel yang saat ini diperlukan untuk membuat device berfungsi.
Satu Port, Satu Kabel, Tidak Perlu Repot Lagi
Setelah membahas apa itu USB Type-C, mari kita lihat bagaimana teknologi terbaru USB ini di masa depan.
USB Type-C dan USB 3.1 kompatibel dengan USB 3.0 dan USB 2.0. Pada koneksi USB Type-C murni, Port dan Konektor Type-A tidak lagi disertakan. Namun, Anda akan mendapatkan kecocokan Type-A dengan kabel Type-C. Di atas semua itu, akan ada adapter untuk membuat host Type-C dan perangkat bekerja dengan perangkat USB yang ada.
Ini merupaka pertama kalinya USB membutuhkan sebuah adaptor, kemungkinan hanya saat ini, dan setidaknya untuk beberapa waktu ke depan. USB Implementers Forum, kelompok yang bertanggung jawab untuk pengembangan USB, mengatakan bahwa USB Type-C dirancang untuk masa depan, yang berarti rancangan ini akan digunakan untuk masa depan dan versi USB yang lebih cepat.
USB Type-C akan membutuhkan waktu beberapa tahun lagi untuk menjadi sepopuler Type-A saat ini pada sisi Host, dan ketika hal itu terjadi, maka akan menyederhanakan cara kita berinteraksi dengan Perangkat/Device elektronik.
Kenyataannya, Intel bahkan sedang mengerjakan audio standar USB (saat artikel ini ditulis) yang mungkin akan membuat audio jack 3.5 mm tidak lagi digunakan di masa depan.
Dan dengan penambahan Thunderbolt 3 saat ini, menjadikannya super-set USB Type-C. Nantinya, kita hanya akan membutuhkan satu jenis port dan kabel untuk menghubungkan semua perangkat peripheral dan ke sebuah komputer. Diperkirakan bahwa berkat dukungan ke USB Type-C, adopsi Thunderbolt 3 akan memulai hal yang belum terjadi dengan versi Thunderbolt sebelumnya.